Kembali ke "Kuku Besi" kata Anwar Ibrahim

Sunday, March 29, 2009



Anwar Ibrahim menjadi pembicara pada kuliah umum di Auditorium Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia, Depok,

Ini adalah lapuran dari seberang selat Melaka, berkaitan dengan gaya penerbitan nya yang menyentuh tindakan pemerintah Malaysia untuk menghalang kelancaran pihak pembangkang menjanakan pertambahan sokongan rakyat, ketika ucapan Anwar Ibrahim di Singai Petani Kedah baru baru ini.



KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Pemimpin oposisi Anwar Ibrahim mengatakan, Malaysia kini telah kembali ke zaman "kuku besi." Pernyataan Anwar Ibrahim itu terkait dengan pembubaran massa saat mendengarkan ceramahnya di Taman Ria, Sungai Petani, Kedah, Senin (23/3) malam, oleh polisi dengan menembakkan gas air mata.

Anwar Ibrahim juga mengutuk pembredelan atau pencabutan sementara dua koran oposisi yakni Suara Keadilan dan Harakah selama tiga bulan oleh kementerian dalam negeri Malaysia, sejak Senin malam (23/3). Dengan tegas, Anwar mengatakan pencabutan izin penerbitan Suara Keadilan dan Harakah serta pembubaran ceramahnya dengan gas air mata merupakan tanda-tanda Malaysia akan kembali kepada era ’kuku besi’.

Anwar Ibrahim mengatakan hal itu berkaitan dengan rencana suksesi kepemimpinan di Malaysia dari PM Abdullah Badawi kepada Najib Tun Razak melalui musyawarah nasional UMNO, 24-28 Maret 2009 di Kuala Lumpur.
Menurut mantan wakil PM Malaysia itu, pembubaran massa yang mendengarkan ceramahnya dilakukan polisi dengan menembakkan gas air mata ke arah massa, tanpa dilakukan peringatan terlebih dahulu.

Sebanyak 31 orang yang hadir pada ceramah umum itu ditahan polisi di antaranya senator Zamri Yusof, dan pengawal khusus menteri besar (gubernur) Kedah, Mohd Ismadi Abd Kadir, namun semuanya sudah dibebaskan, Selasa (24/3) pagi setelah dimintai keterangan.