Iran sudah ada pakatan segitiga

Sunday, May 23, 2010


Betul adakah kesepakatan segitiga antara Brazil, Turki, dan Iran? Isnin 17/5 di Teheran. Kesepakatan itu berkaitan dengan pertukaran bahan uranium Iran ke Turki, dengan uranium dari Turki ke reaktor nuklear Iran.


Pakatan ini menimbulkan geseran konsetrasi politik yang sudah sekian lama dalam program nuklear di Iran.

Pra-kesepakatan itu, Iran secara sendiri nya menghadapi banyak Negara di Barat. Iran sebelumnya dipaksa mengirim uranium biasa ke Rusia dan Perancis, dan kemudian kedua negara itu memasok uranium yang sudah diperkaya ke Iran.

Sekarang pra-pakatan itu membuatkan Iran tidak lagi sendirian, melainkan bersama Brazil dan Turki menghadapi tekanan Barat. Bahkan, Brazil dan Turki kini berada di garis depan membela kesepakatan segitiga tersebut. Perbezaan pendapat antara Brazil-Turki di satu pihak dan AS-Barat di pihak lain tidak dapat dinafikan lagi.

PM Turki Recep Tayyip Erdogan, Khamis lalu, menegaskan, Iran telah melakukan apa yang semestinya dan masyarakat internasional hendaknya menghargai apa yang dilakukan Iran.

Namun, Presiden AS Barack Obama dalam percakapan telepon dengan PM Turki Recep Erdogan menyampaikan, pembahasan rancangan saksi baru terhadap Iran di forum DK PBB akan terus berlarutan walau ada hubungan segitiga itu.

Para analis dan media Timur Tengah menyorot pertarungan baru antara Brazil-Turki dan AS mengenai pasca-kesepakatan segitiga itu. Akhbar Turki berbahasa Inggris Turkish Weekly edisi hari Kamis menulis, keberanian Turki berbeza pendapat dengan AS soal isu nuklear Iran adalah karena kedudukan ekonomi Turki yang semakin kukuh.

Keadaan Brazil juga tidak jauh berbeza dengan Turki. Brazil di bawah Presiden Luiz Inacio Lula da Silva berjaya membangun ekonomi nya dengan baik sejak kebelakangan ini.

Presiden Lula da Silva berlatar belakang ideologi kiri (Nasiolis) begitu bebas berhubungan erat dengan para pemimpin anti-Barat, seperti Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dan Presiden Venezuela Hugo Chavez. Pendekatan hubungan Lula da Silva dan Ahmadinejad, berhasill besar dengan tercapainya kesepakatan segitiga ini di Teheran isnin lalu.

Secara strategik nya, kesepakatan segitiga itu merupakan gelombang kebangkitan gerakan Islamik iaitu Iran dan Turki dan manakala gelombang Nasionalis dari Brazil untuk menyanggah kedudukan Barat, serta terbentuknya tuntutan kemitraan (menolak unilateral Barat) di antara semua kekuatan di dunia ini dalam menghadapi persoalan besar.- komp/MTH