sukarelawan asing dianugerah kewarganegaraan Palestin

Thursday, June 10, 2010


Dua belas relawan Indonesia yang mengikuti misi kemanusiaan ke Jalur Gaza, ‘Freedom Flotilla to Gaza,’ mendapat kewarganegaraan khusus Negara Plestin dari Presiden Mahmoud Abbas.

"Kami dapat katakan saat ini, bahwa darah Indonesia kini bercampur dengan darah Palestina. Ini kita menganggapnya begitu kerana 12 relawan Indonesia telah dikurniakan anugerah sebagai warga Palestina. Presiden Abbas telah memberikan kewarganegaraan, kepada mereka iaitu relawan Indonesia yang ada di atas kapal Mavi Marmara, " ujar Fariz Mehdawi, Duta Besar Palestin untuk Indonesia.

Lima dari mereka bertemu Presiden Yudhoyono pada Selasa lalu. Tiga orang relawan yaitu Ferry Nur, Muhendri Muchtar, dan Okvianto Baharuddin berasal dari organisasi Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestin (KISPA). Sedangkan dua lainnya adalah M. Yasin, jurnalis TVOne dan Hardjito Warno dari station television Al-Jazeera. Tutrut hadir pula Fariz Mehdawi dan Duta Besar Kerajaan Jordan di Indonesia Mohammad Hassan Dawodieh.

Dalam pertemuan ini, Presiden Yudhoyono mengucapkan rasa syukur atas perjuangan dan ketabahan mereka selama dalam tahanan. Presiden juga menyampaikan terimakasih kepada pemerintah Palestin dan Jordani, yang telah membantu kepulangan relawan Indonesia.

Ferry Nur mengatakan kepada media, pemerintah Indonesia harus memperkuat diplomasi internasional untuk menyelamatkan situs bersejarah Masjid Al-Aqsha, dan agar tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

“Kami menyerukan kepada Bapak Presiden untuk menggunakan posisi diplomasi antarabangsa, agar menjadikan Masjid Al-Aqsha sebagai tempat kebudayaan dan sejarah dunia," imbau Ferry Nur. "Dengan demikian zionis Israel tidak akan menghancurkan Masjid Al-Aqsha dan tidak akan menggantikannya dengan ikon Yahudi. Kami mengharapkan Presiden supaya tidak mengadakan hubungan diplomatik dengan Israel. Contoh nya Turki, yang membuka hubungan diplomatik dengan Israel tetapi rakyat negaranya tetap dibunuh oleh Israel.

Kepada VOA, Ferry Nur mengatakan ia tidak akan menolak untuk kembali ke Gaza.

“Tidak menolak, ini adalah sebahagian dari perjuangan dan ini misi kemanusiaan dan misi yang mulia. Saya melihat orang dari berbagai negara dan latar belakang, bahkan ada yang bertato juga punya keperihatinan.”

Pemerintah Palestin optimis dengan berbagai pertemuan dan sokongan antarabangsa yang kuat, termasuk sidang darurat OKI, di Jeddah Arab Saudi,. Fariz Mehdawi mengatakan, serangan ke kapal Mavi Marmara adalah hasrat dari Israel sendiri. Negara-negara Arab juga kini bersuara sama mengharapkan pembebasan Palestin. Ref:komp10