Antara hikmah di ramadhan ini, subhanallah..

Friday, August 20, 2010


Subhanallah, itulah sebabnya mengapa Rasulullah SAW selalu mengunyah makanan sampai hancur halus makanan yang masuk ke dalam mulutnya.

Makanan yang masuk ke dalam perut kita, tidaklah masuk begitu saja, walaupun sudah dikunyah terlebih dahulu di mulut. Ia mengalami proses yang lama, rumit, dan memerlukan waktu yang beberapa jam. Perut kita memerlukan waktu sekurang kurang nya enam jam untuk menghancurkan makanan sampai halus.

Setelah itu, makanan ini dihantar ke usus halus sedikit demi sedikit, sampai akhirnya perut kita benar-benar kosong. Di dalam usus halus, makanan mengalami proses penghancuran lagi selama kurang lebih 4 jam sehingga makanan ini benar-benar boleh diserap oleh darah. Itu artinya, sejak masuk ke dalam mulut, sampai makanan itu diserap oleh darah, memerlukan waktu lebih kurang 10 jam.

Hal itu bertujuan untuk meringankan kerja system perut dan organ-organ melumatkan makanan lainnya.

Melihat kerja organ-organ penghancuran makanan yang demikian, kita patut bersyukur, Allah SWT mewajibkan kita berpuasa sepanjang bulan Ramadhan. Dengan kewajiban itu, seakan-akan Allah "mewajibkan" kita tetap sehat. Sebab, selama kurang lebih 15 jam kita puasa, organ-organ ini akan mendapat rehat secara menyeluruh, kurang lebih lima jam.

Puasa yang dilaksanakan secara betul dan baik, tidak hanya akan menyehatkan organ-organ pencernaan, tetapi juga sistem syaraf pusat, menormalkan metabolis tubuh, membuang racun dan zat-zat kimia yang bisa membahayakan tubuh, serta menghilangkan lemak yang tidak diperlukan.

Hanya yang perlu diperhatikan adalah setiap mukmin hendaknya tetap menjaga dan mengendalikan nafsu makan saat berbuka dan sahur. Sebab, setelah 15 jam perut tidak dimasukan makanan, lalu secara tiba-tiba dibebani tugas berat, akibatnya boleh membahayakan badan kita.

Ketika waktu berbuka tiba, segeralah berbuka, terutama dengan yang manis-manis. Tapi, jangan berlebihan, yang penting sudah cukup menghilangkan haus agar saat solat maghrib tidak menjadi rasa malas untuk kita tunaikan.. Bila ingin makan banyak, setelah tarawih. Itu pun tetap jangan berlebihan. Karena, setelah itu kita tidur dan beberapa jam kemudian makan sahur. Untuk ingatan kita lagi, sahur itu, meskipun hanya dengan seteguk air, harus tetap dilaksanakan karena di dalamnya ada keberkahan. (Hadith Riwayat Khuzaimah).

Bagi yang tidak selalu olahraga sebagai rutin dan teratur, sebaiknya jangan memaksakan diri berolahraga saat sedang berpuasa, kecuali sekadarnya. Olahraga yang baik adalah berjalan kaki, untuk membakar kalori. Tak perlu lama, cukup sampai berkeringat.


Tapi, sesungguhnya, solat tarawih yang kita laksanakan boleh menjadi sumber latihan bagi tubuh dan tulang asalkan tidak tergesa-gesa dilaksanakan. Santai saja. Dengan itu tubuh kita mampu merasakan gerak yang baik dan tulang mengalami tekanan, kemampatan, dan ketegangan yang boleh memlancarkan perjalanan darah. Wallahu a'lam. - bumirel ref:republika