Tawanan tentera Amerika menjadi jurulatih Taliban

Tuesday, August 24, 2010

Bowe Bergdahl
Seorang tentara Amerika Syarikat yang ditangkap Taliban pada Jun 2009 dulu kini menjadi pelatih kepada para pejuang Taliban dalam latihan bom dan asas penyerangan hendap. Hal itu diumumkan para penculiknya dan intelijen Afghanistan sebagimana lapuran The Sunday Times, Ahad lalu 22/8.

Perajurit Bowe Bergdahl merupakan anggota tentera AS yang bertugas di Afghanistan Timur dan dikhabarkan hilang pada Jun 2009. Ia menjadi satu-satunya tentara AS yang ditawan di Afghanistan. Seorang deputi komandan Taliban di daerah Paktika, sebuah wilayah di Afghanistan, Haji Nadeem, berkata bahwa Bergdahl 24, telah bertukar nama menjadi Abdullah setelah memeluk Islam.

Bergdahl mengajari Nadeem cara mengubahsuai telepon selular dan mengubahnya menjadi remote control untuk letupan bom pingir pinggir jalan. Nadeem mengatakan, tentara AS itu juga memberikan latihan asas serangan hendap. ''Hampir semua pekara yang diajarkannya sudah kami ketahui, namun begitu beberapa rakan saya menduga ia hanya berpura-pura menjadi Muslim untuk menyelamatkan dirinya,'' ujarnya.

Intelijen Afghanistan juga percaya Bergdahl alias Abdullah bekerja sama dengan Taliban dan bertindak sebagai penasihat bagi para pejuang di sebuah wilayah suku-suku di Pakistan. Nadeem juga memberikan sedikit bocoran bagaimana Bergdahl ditangkap dan ditawan.

Setelah meninggalkan posnya di Yahya Khel, sebuah daerah di Paktika, Bergdahl bersama seorang tentera Afghanistan diketahui berada dekat sebuah desa. Satu kumpulan yang terdiri dari lapan pejuang Taliban lalu menyerang mereka dan menewaskan tentera Afghanistan.

Bergdahl lalu diperintahkan mengenakan pakaian tempatan Afghanistan. Para penculiknya lalu membuang semua pakaian dan kelengkapannya, karena curiga ia dipasangi alat kawalan. Pemerintah AS bimbang yg tentera nya dibunuh, tetapi Nadeem meyakinkan bahwa Bergdahl ada bersama mereka.

Pada April lalu, sebuah video yang menggambarkan permohonan Bergdahl untuk dibebaskan telah dirilis oleh Taliban. Dalam rakaman itu Bergdahl mengatakan ia ingin kembali ke keluarganya di Idaho dan menyatakan perang di Afghanistan itu tidak perlu dibayar dengan banyak nyawa yang telah terbunuh atau yang ditahan di penjara.

Red:republika/bumirel