Pasukan Pertahanan Atlantik Utara NATO, semakin merasa sangsi dengan kemarahan rakyat Afghanistan sehingga pada proses latihan pasukan polis negara itu pun, NATO melarang menggunakan dengan penggunaan senjata betul.
NATO mengemukakan beberapa alasan antara lain ialah adalah kerana tidak cukup senjata dan pelatih belum lagi adanya pengalaman memegang senjata.
Berita ini disiarkan oleh sebuah akhbar Daily terbitan London. Ini membuktikan tidak adanya kepercayaan timbal balik mereka kepada rakyat Afghanistan sehingga untuk melatih pasukan polis pun NATO conrol dan disaran menggunakan senapang kayu. Seolah olah macam menghina pula kepada Negara Afghanistan itu.
Menurut laporan akhbar tersebut, para tenaga pelatih dari Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) menyatakan, hal ini demi menjaga keselamatan para peserta latihan agar mereka tidak melukai diri sendiri. Sebagian dari peserta sebelumnya sudah mengenal dan mengetahui bagaimana cara menggunakan senjata, namun pasukan ISAF tidak dapat mempercayai mereka.
Sumber dari ISAF mendakwa bahwa keputusan tersebut diambil setelah terjadi banyak kecelakaan salah tembak oleh para peserta training. Sebagian besarnya adalah tertembak kaki atau ketidaksengaja tembak ketika membersihkan senapang.
Keputusan tersebut sangat pelik, dalam program latihan pasukan persendirian atau pengawal peribadai, para peserta pelatihan menggunakan senjata dan senapang asli pula walaupun tanpa peluru.
Jurucakap NATO mengatakan, "Latihan tersebut juga akan menggunakan senapang dari plastik. Kekurangan senjata merupakan salah satu di antara masaalah yang di hadapi."
Afghanistan pula hanya menurut saja kata NATO – mengejar cahaya ref: newsIRIB
Murid buktikan pada guru lembu makan martabak
6 hours ago